Kelompok Bermain Tarbiyatus Shibyan adalah sebuah Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini yang terletak di wilayah Desa Glebeg Rt.02 Rw.03 yang letaknya strategis di jalur jalan raya Landoh-Kunir. Lembaga ini berdiri sejak 13 Juli 2009 yang melayani anak usia 3-4 tahun.
Dengan perjuangan 3 pendidik yaitu Siti Khalimah sebagai Pengelola Lembaga dan 2 pendidik lagi yaitu Sri Nurkayati, S.Pd dan Ika Dewi Purwanti. Ketiga pendidik inilah yang menjalankan pelayanan Pendidikan Anak Usia Dini dengan jumlah anak didik untuk Tahun Pelajaran 2020/2021 ini sejumlah 21 anak.
Meskipun mengalami penurunan jumlah anak didik yang tahun sebelumnya sejumlah 23 anak dalam kondisi pandemik seperti sekarang ini. Namun dengan begitu, tidak menyurutkan semangat para guru dalam berjuang mendidik dan mencerdaskan generasi bangsa.
Apalagi Pendidikan Anak Usia Dini ini merupakan pendidikan pondasi dasar dalam mencetak karakter anak dalam masa Golden ages.Dimana masa Golden ages ini pendidikan karakter anak ini sangat penting. Kesuksesan sebuah pendidikan terletak pada masa pendidikan karakter Golden ages ini.
Oleh karena itu tidak mudah untuk menjadi pendidik Anak Usia Dini, karena di tangan mereka lah pondasi pendidikan untuk masa depan generasi bangsa. Tidak terkecuali dalam masa pandemic seperti ini, mereka tetap semangat dalam berjuang menerapkan pembelajaran yang disebut dengan BDR (Belajar Dari Rumah).
Dimana pembelajaran ini sangat dibutuhkan kerjasama yang baik dari guru, anak didik dan terpenting orang tua di rumah. Karena dalam pembelajaran ini melibatkan peran aktif dari orang tua yang menjadi peran utama dalam pelaksanaan kegiatan BDR ini.
Selain guru sebagai motivator dan pembimbing, orang tua juga sangat berperan penting sukses tidaknya kegiatan BDR ini. Seperti yang telah diterapakan oleh Kelompok Bermain Tarbiyatus Shibyan ini, dengan kerjasama yang baik dari guru dan orang tua kegiatan BDR di lembaga ini berjalan baik dalam masa pandemic ini.
Dilihat dari kerjasama orang tua dalam mendampingi anak-anaknya belajar dirumah serta para guru yang pantang menyerah. Meskipun setiap hari para guru harus tetap aktif masuk ke sekolah dalam kondisi tanpa anak-anak, tetapi mereka tetap semangat dalam membimbing orang tua dalam mendampingi anak-anak belajar dirumah.
Dalam istilah pendidikan anak usia dini kegiatan ini dinamakan bermain sambil belajar. Anak-anak belajarnya melalui kegiatan bermain, agar anak tidak kehilangan masa bermainnya untuk tetap bahagia menikmati proses perkembangannya.
Seperti yang dilakukan oleh Kelompok Bermain Tarbiyatus Shibyan ini, setiap hari guru menyiapkan ide bermain dan belajar untuk anak-anak yang dishare melalui WA Grup sekolah yang telah dibuat sebelumnya. Untuk menerapkan kegiatan BDR ini, pendidik melaksanakan sosialisasi BDR bersama orang tua yang dilaksanakan pada awal masuk tahun ajaran baru kemarin.
Tepatnya pada tanggal 13 Juli 2020, para orang tua dan pendidik mengadakan pertemuan terbatas di sekolah dengan tanpa mengabaikan protocol kesehatan. Dalam pertemuan tersebut guru mensosialisasikan model pembelajaran BDR yang akan diterapkan selama masa pandemic ini.
Yaitu dengan cara guru setiap hari menyiapkan ide bermain dan belajar anak yang dishare melalui WA Grup, kemudian orang tua melakukan pendampingan belajar bersama anak dirumah sesuai dengan ide bermain dan belajar yang diberikan oleh guru.
Kemudian orang tua mengirim video dan foto hasil kegiatan belajar anak dirumah melalui WA Grup sekolah. Sebagai umpan balik guru kepada orang tua, guru pun membuat penilaian hasil perkembangan belajar yang dilakukan anak dirumah melalui video yang dikirim oleh orang tua.
Setelah itu hasil penilaian kembali dikirim ke orang tua lagi agar orang tua bisa mengamati perkembangan anaknya. Dengan penuh semangat orang tua setiap hari mendampingi dan rajin mengirim dokumentasi kegiatan belajar anak dirumah, mereka meluangkan waktunya demi untuk mendampingi anak belajar.
Dengan tanpa peduli berapa besar kuota yang mereka habiskan, mereka tetap berjuang demi pendidikan anaknya. Dan alhamdulillaah pemerintah pun mulai memperhatikan kondisi pendidikan di masa pandemic seperti ini melalui program Pemberian Kuota Belajar Gratis.
Program ini dilakukan dengan ketentuan berdasarkan data yang ada di Dapodik yang telah diinput oleh operator sekolah dengan berbagai ketentuan yang harus dilakukan. Yaitu dengan menginput nomor HP orang tua dan nomor HP guru dalam Dapodik.
Kuota belajar tersebut diberikan oleh pemerintah setiap bulan dengan melalui operator seluler sesuai nomor seluler yang diinput dalam Dapodik. Dengan demikian dapat mendukung kegiatan pembelajaran BDR dalam masa pandemic ini dan anak-anak pun begitu aktif dan bahagia dalam mengikuti pembelajaran BDR tanpa kehilangan masa belajarnya dalam masa pandemic
Memang tidaklah mudah untuk menghadapai masa pandemic seperti sekarang ini, karena kita dituntut untuk mematuhi peraturan pemerintah yang menuntut kita untuk melakukan kegiatan apapun dirumah. Tidak terkecuali dengan kegiatan belajar mengajar anak usia dini.
Apalagi menghadapi anak usia dini yang rentan akan berbagai hal yang tengah mewabah di masa pandemic ini. Kita sebagai guru dan orang tua harus lebih berhati-hati dalam membimbing dan melindungi anak-anak usia dini agar tetap dapat berkembang sesuai dengan proses perkembangannya meskipun dalam masa pandemic.
Banyak hal yang dapat kita ambil hikmah dari kondisi pandemic seperti ini, terlebih dalam hal sisi positifnya kita belajar untuk tetap berjuang, bertahan dan maju dalam kondisi pandemic. Siap tidak siap kita harus siap untuk menghadapi kondisi yang sebelumnya tidak pernah kita hadapi.
Semoga dengan semangat berjuang, kita mampu menghadapi dan melewati masa pandemic ini dengan tetap dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab kita dalam mendidik dan mencerdaskan generasi bangsa.
MERDEKA MENGAJAR…..
MERDEKA BELAJAR…….
(nur/mun)